iqra'!! bil BISMILLAH...

Jumat, 24 Agustus 2012

Maryamah Karpov "Special Edition"

Bahagia menyelimuti kalbunya sejak dini hari itu. Sejak dini hari ketika dia menemukan kembali kuku-kuku cantik jari-jemari itu. “Yang paling bahagia dari yang terbahagia tentu saja aku.” Namun sungguh tak dinyana, semua berakhir begitu saja. “Di tengah hamparan ilalang, A Ling berdiri sendirian menungguku. Kami hanya diam, tapi A Ling tahu apa yang telah terjadi. Ia terpaku lalu luruh. Ia bersimpuh dan memeluk lututnya, Matanya semerah saga. Ia sesenggukan sambil meremas ilalang tajam. Seakan tak ia rasakan darah mengucur di telapaknya. Ia menarik putus kalungnya, menggulung lengan bajunya, dan memperlihatkan rajah kupu-kupu hitam di bawah sinar bulan.” Semua asa yang telah hadir sejak A Ling berkata pada Ikal, “Curi aku dari pamanku” minggu siang itu, hancur begitu saja. Aku telah katakan tadi, aku tak ingin semuanya berakhir begitu saja. Dan Ikal tak menepati janji. Dia biarkan perlahan awan kelabu di langit turun menjadi titik gerimis. Aku tak tahu, padang sabana di belahan dunia yang mana lagi yang akan ditempuhnya, atau lanun di samudera yang mana lagi yang akan ditaklukkannya untuk merengkuh A Ling. Agar dapat memakai kata Hirata di belakang namanya, ya A Ling Hirata. Atau agar ia dapat melihat A Ling untuk kali terakhir sebelum tidur dan kali pertama ketika bangun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar