iqra'!! bil BISMILLAH...

Sabtu, 25 Agustus 2012

Mari kita tinjau EMOSI kita

Sekarang ini saya yakin anda sudah memahami orang Sanguinis populer yang meluap-luap dan periang sementara orang Melankolis yang sempurna mendalam dan analitis.
Kedua watak ini berlawanan dalam hal reaksi. Keduanya emosional dan terpengaruh keadaan. Sanguinis hidup dengan perasaan dan kehidupannya merupakan rangkaian garis naik turun yang cepat.
Sanguinis khasnya mungkin mengalami enam krisis emosional yang saling tak menentu dalam waktu yang hampir bersamaan. semua itu hebat dan bahkan -Mengerikan- .
Suatu ketika seorang Remaja Sanguinis mendapatkan kepercayaan untuk mengetuai sebuah tim pramuka. Setelah mengetahui tugasnya yang kedengaran sangat- penting- itu, ia menghampiri teman-temannya lalu tersenyum dengan sangat antusiasnya lalu berkata "Aku jadi ketua tim pramuka! kau dengar itu.. " dan berjungkat-jungkit demi menarik perhatian yang lain, lalu temannya membalas perkataan itu "Celaka.. kau hampir tidak tahu bahwa tugas terburuk dalam pramuka adalah ketua tim? apa bagusnya menjadi ketua tim dalam misi memunguti 1000 sampah kota!". "Memunguti sampah kota!!!!" remaja Sanguinis tadi kaget bukan kepalang demi mendengar kata itu, seketika ia sadar lupa menanyakan tugas -jabatan terhebatnya-. Dia berjalan seanjang koridor sekolah, berputar haluan sepanjang satu meter, bolak-balik, menggaruk kepala, tertunduk, dan... tiba-tiba langsung tersenyum, "Bukankah hal itu kedengarannya sangat hebat?!".

Dapatkah anda merasa akibat emosional dari kehidupan seperti ini terhadap seorang Sanguinis? kalau anda harus membuat grafik emosi seorang Sanguinis, maka garis yang terbentuk akan naik..turun, naik turun,

*Melankolis
Apa yang tidak disadari oleh orang Melankolis adalah bahwa mereka juga emosional. Kecuali tingkat tinggi, mereka memiliki grafik lebih tinggi, tingkat rendah mereka lebih rendah. dan seluruh polanya diperpanjang.
Suatu ketika, seorang remaja Melankolis chatting bersama pacarnya. Dia meminta agar pacarnya membuka akun blog nya dan menggantikan beberapa gadget yang salah. pacarnya meng-iyakan untuk membantu, tapi tanggapan itu dibalasnya biasa-biasa saja dengan jawaban "bisa", empat kata yang membuat remaja Melankolis yang Analitis merasa tidak diperdulikan. -Ketahuilah, seorang Melankolis, selalu ingin menjadi yang berarti, dan diperlakukan seolah-olah dia benar-benar berarti-". Remaja Melankolis tadi merasa tidak perlu lagi membalas obrolan itu, sesuatu membuatnya tidak berselera. lalu pacarnya mengirim satu pesan lagi "Maaf saya lupa password yang pernah kamu kasih". Remaja Melankolis itu tidak lantas memberikannya password saat itu juga. Ia merasa lebih baik jika tidak meminta bantuan dari "orang yang tidak memperdulikan" setiap inci dari apa yang telah diberikannya, meskipun itu password sekalipun. Ia merasa sangat kesal, dan meninggalkan obrolan dengan pacarnya tanpa mengatakan apapun.
2 hari terakhir remaja melankolis mencoba merancang gadgetnya sendiri tanpa sepengetahuan pacarnya. Setelah hari ketiga sang pacar mulai tertekan karena merasa ada yang salah dengan remaja melankolis itu. Sang pacar menanyakan "apa ada yang tidak beres?" Remaja melankolis tidak menjawab apapun, dan permainan diteruskan.
Setelah mendapatkan pernyataan selama seminggu kebungkaman, sang pacar mengirimkan E-mail kepada remaja Melankolis itu " Kau tidak membalas pesanku hanya hampir seminggu hanya karena aku lupa password blog-mu?". Remaja Melankolis makin kesal dan tertekan. Ia bingung mengapa pacarnya sangat Emosional. Diperlukan waktu ber minggu-minggu baginya untuk menyempurnakan gadget blog-nya, dan barulah gejolak hatinya mereda sampai ke titik nol lagi.
Apakah anda melihat polanya? Pasangan ini sama Emosionalnya, mereka keduanya terpengaruh oleh keadaan. Orang Sanguinis punya suasana hati yang naik turun dalam semenit, orang Melankolis naik turun dalam waktu sehari-dua hari bahkan sampai seminggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar